Diceritakan meskipun namanya ayam betutu, namun bahan baku yang digunakan bisa berupa ayam ataupun bebek dan dibungkus menggunakan daun pisang beserta pelepah pisangnya sehingga lebih harum aroma ayamnya.
Namun cara tersebut sedikitnya mulai ditinggalkan oleh banyak penjual ayam betutu dan mereka memilih untuk menggunakan cara yang praktis sekaligus cepat menggunakan alat masak modern sehingga ayam akan empuk hingga ke bagian tulang.
Pada zaman dahulu, cara memasaknya pun cukup unik dimana ayam / bebek akan diberi bumbu yang dimasukkan ke dalam bagian perutnya kemudian hanya dibakar menggunakan api sekam.
Sebelum dibakar menggunakan sekam, bungkusan ayam akan ditanam masuk menuju lubang di dalam tanah dan ditutup menggunakan bara api tersebut.
Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk memperoleh cita rasa ayam yang empuk, gurih, bau aroma sekam bakaran dan juga cita rasa yang unik karena memang hanya menggunakan sekam api.
Namun cara tersebut sedikitnya mulai ditinggalkan oleh banyak penjual ayam betutu dan mereka memilih untuk menggunakan cara yang praktis sekaligus cepat menggunakan alat masak modern sehingga ayam akan empuk hingga ke bagian tulang.
Caranya adalah ayam / bebek dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus selama satu jam. Setelah dikukus, ayam / bebek kemudian dimasukkan menuju oven dan dipanggang hingga matang.
Oleh sebab itu, ada sedikit kekurangan ayam betutu pada jaman dahulu dengan sekarang dimana aroma bakar-bakaran sekam tidak lagi bisa tercium dan memberikan rasa tambahan pada ayam yang dimasak.
Oleh sebab itu, ada sedikit kekurangan ayam betutu pada jaman dahulu dengan sekarang dimana aroma bakar-bakaran sekam tidak lagi bisa tercium dan memberikan rasa tambahan pada ayam yang dimasak.
Di jaman dahulu, betutu hanya disajikan pada upacara keagamaan saja namun kini semua orang bisa mencicipinya.
Namun begitu disajikan harus segera dimakan karena betutu tak tahan lama.
***